BELAJAR JURNALISTIK
MATERI I
Materi Dasar Jurnalistik
1. Pengertian
Jurnalistik
Definisi jurnalistik sangat banyak. Namun pada hakekatnya
sama, para tokoh komuniikasi
atau tokoh jurnalistik mendefinisikan berbeda-beda. Jurnalistik secaraharfiah, jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan
atau hal-ihwal pemberitaan. Katadasarnya
“jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasaPrancis yang berarti “hari” (day) atau “catatan
harian” (diary). Dalam bahasa Belanda journalistiek artinya
penyiaran catatan harian.Istilah jurnalistik
erat kaitannya dengan istilah pers dan komunikasi massa.Jurnalistik adalah
seperangkat atau suatu alat madia massa. Pengertian jurnalistik dari berbagai
literature dapat dikaji definisi jurnalistik yang jumlahnya begitu banyak.
Namun jurnalistik mempunyai fungsi
sebagai pengelolaan laporan harian yang menarik minatkhalayak, mulai
dari peliputan sampai penyebarannya kepada masyarakat mengenai apasaja yang
terjadi di dunia. Apapun yang terjadi baik peristiwa factual (fact) atau
pendapatseseorang (opini), untuk menjadi sebuah berita kepada khalayak.Jurnalistik adalah suatu kegiatan yang berhubungan
dengan pencatatan atau pelaopran setiap hari. Jadi jurnalistik bukan pers,
bukan media massa. Menurut kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan
untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis suratkabar, majalah, atau
berkala lainnya.
2. Ruang Lingkup Jurnalistik
Ruang
lingkup jurnalistik sama saja dengan ruang lingkup pers. Dalam garis
besar jurnalistik Palapah dan
Syamsudin dalam diktat membagi ruang lingkup jurnalistik kedalam dua
bagian, yaitu : news dan views (Diktat “Dasar-dasar Jurnalistik”). News
dapat dibagi menjadi menjadi dua bagian besar, yaitu :1. Stainght news, yang
terdiri dari :a. Matter of fact news b. Interpretative reportc.
Reportage2. Feature news, yang terdiri dari :a. Human interest features b.
Historical featuresc. Biographical and persomality featuresd. Travel featurese.
Scientifict features3.Views dapat dibagi kedalam beberapa bagian yaitu :1.
Editorial2. Special article3. Colomum4. Feature article
3.
Sejarah Jurnalistik
Pada
mulanya jurnalistik hanya mengelola hal-hal yang sifatnya informatif saja.Itu terbukti pada Acta Diurna sebagai produk
jurnalistik pertama pada zaman RomawiKuno, ketika kaisar Julius Caesar
berkuasa.Sekilas tentang pengertian dan
perkembangan jurnalistik, Assegaff sedikitmenceritakan sedikit sejarah.
Bahwa jurnalistik berasal dari kata Acta Diurna, yang terbitdi zaman Romawi, dimana berita-berita dan
pengumuman ditempelkanatau dipasang di pusat kota yang di kala itu
disebut Forum Romanum. Namun asal kata jurnalistik adalah“Journal” atau “Du jour” yang berarti hari, di mana
segala berita atau warta sehari itutermuat
dalam lembaran tercetak. Karena kemajuan teknologi danditemukannyapencetakan
surat kabar dengan system silinder (rotasi), maka istilah “persmuncul”,
sehingga orang lalu mensenadakan istilah “jurnalistik” dengan “pers”.Sejarah
yang pasti tentang jurnalistik tidak begitu jelas sumbernya, namun
yang pasti jurnaliatik pada dasarnya sama yaitu diartikan sebagai laporan.
Dan dari pengertianada beberapa versi. Kalau
dalam dari sejarah Islam cikal bakal jurnalistik yang pertamakali
didunia adalah pada zaman Nabi Nuh.Suhandang dalam bukunya juga menerangkan
sejarah Nabi Nuh teerutama dalammenyinggung
tentang kejurnalistikan. Dikisahkan bahwa pada waktu itu sebelum AllahSWT
menurunkan banjir yang sangat hebatkepada kaum yang kafir, maka
datanglahmaiakat utusan Allah SWT kepada Nabi Nuh agar ia memberitahukan cara
membuatkapal sampai selesai. Kapal yang akan dibuatnya sebagai alat untuk
evakuasi Nabi Nuh beserta sanak keluarganya, seluruh pengikutnya yang
shaleh dan segala macam hewanmasing-masing satu pasang. Tidak lama
kamudian, seusainya Nabi Nuh membuat kapal,hujan
lebat pun turun berhari-hari tiada hentinya. Demikian pula angin dan badai
tiadahenti, menghancurkan segala apa yang ada di dunia kecuali kapal Nabi Nuh.
Dunia pundengan cepat menjadi lautan
yang sangat besar dan luas. Saat itu Nabi Nuh bersamaoranng-orang yang beriman lainnya dan hewan-hewan
itu telah naik kapal, dan berlayar dengan selamat diatas gelombang
lautan banjir yang sangat dahsyat.Hari larut berganti malam, hingga hari
berganti hari, minggu berganti minggu. Namun air tetap menggenang dalam,
seakan-akan tidak berubah sejak semula. Sementaraitu Nabi Nuh beserta lainnya yang ada dikapal mulai khawatir dan gelisah
karena persediaan makanan mulai
menipis. Masing-masing penumpang pun mulai bertanya-tanya, apakah air bah itu memang tyidak berubah
atau bagaimana? Hanya kepastiantentang hal itu saja rupanya yang bisa
menetramkan karisuan hati mereka. Denganmenngetahui situasi dan kondisi itu mereka mengharapkan dapat memperoleh
landasan berfikir untuk melakukan tindak lanjut dalam menghadapi
penderitaanya, terutama dalammelakukan penghematan yang cermat.Guna memenuhi
keperluan dan keinginan para penumpang kapalnya itu Nabi Nuhmengutus seekor
burung dara ke luar kapal untuk meneliti keadaan air dan kemungkinanadanya
makanan. Setelah beberapa lama burung itu terbang mengamati keadaan air,
dankian kemari mencari makanan, tetapi sia-sia belaka. Burung dara itu hanya
melihat daundan ranting pohon zaitun (olijf)
yang tampak muncul ke permukaan air. Ranting itu pundi patuknya dan
dibawanya pulang ke kapal. Atas datangnya kembali burung itu denganmembawa ranting zaitun. Nabi Nuh mengambil
kesimpulan bahwa air bah sudah mulaisurut, namun seluruh permukaan bumi masih
tertutup air, sehingga burung dara itu puntidak menemukan tempat untuk
istirahat demikianlah kabar dan berita itu disampaikankepada seluruh
anggota penumpangnya.
Atas dasar fakta tersebut, para ahli
sejarah menamakan Nabi Nuh sebagai seorang pencari berita dan penyiar
kabar (wartawan) yang pertama kali di dunia. Bahkan sejalandengan teknik-teknik
dan caranya mencari serta menyiarkan kabar (warta berita di zamansekarang
dengan lembaga kantor beritannya). Mereka menunjukan bahwa sesungguhnyakantor
berita yang pertama di dunia adalah Kapal Nabi Nuh.Data selanjutnya diperolah para ahli sejarah negara Romawi pada permulaan berdirinya kerajaan Romawi (Imam Agung)
mencatat segala kejadian penting yangdiketahuinya pada annals (papan
tulis yang digantungkan di serambi rumahnya). Catatan pada papan tulis itu merupakan pemberitahuan bagi setiap orang
yang lewat danmemerlukannya.Pengumuman sejenis itu dilanjutkan oleh
Julius Caesar pada zaman kejayaannya.Caesar
mengumumkan hasil persidangan senat, berita tentang kejadian sehari-hari, peraturan-peraturan penting, serta apa yang
perlu disampaikan dan diketahui rakyatnya,dengan jalan menuliskannya
pada papan pengumuman berupa papan tulis pada masa itu.(60 SM) dikenal dengan acta diurna dan diletakkan di Forum Romanum
(StadionRomawi) untuk diketahui oleh
umum. Terhadap isi acta diurna tersebut setiap orang boleh
membacanya, bahkan juga boleh mengutipnya untuk kemudian disebarluaskan
dandikabarkan ke tempat lain.Baik hikayat Nabi Nuh menurut keterangan Flavius
Josephus maupun munculnyaacta diurna belum merupakan suatu penyiaran atau
penerbitan sebagai harian, akan tetapi jelas
terlihat merupakan gejala awal perkembangan jurnalistik. Dari kejadian
tersenutdapat kita ketahui adanya suatu kegiatanyang mempunyai prinsip-prinsip
komunikasimassa pada umumnya dan kejuruan jurnalistik pada khususnya. Karena
itu tidak herankalau Nabi Nuh dikenal sebagai wartawan pertama di dunia.
Demikian pula acta diurnasebagai cikal bakal lahirnya surat kabar
harian.Seiring kemajuan teknologi informasi maka yang bermula dari laporan
harianmaka tercetak manjadi surat kabar
harian. Dari media cetak berkembang ke mediaelektronik, dari kemajuan elektronik terciptalah media informasi berupa
radio. Tidak cukup dengan radio yang hanya berupa suara muncul pula
terobosan baru berupa mediaaudio
visual yaitu TV (televisi). Media informasi tidak puas hanya dengan televisi,lahirlah berupa internet, sebagai jaringan yang
bebas dan tidak terbatas. Dan sekarangdengan perkembangan teknologi
telah melahirkan banyak media (multimedia).
MATERI IIWawancara dan Reportase
1.Berita Dalam jurnalistik, begitu banyak pengertian berita. Masing-masing orangmemberikan definisi berita berdasarkan sudut
pandang sendiri-sendiri dalammerumuskannya.
Dalam buku Reporting, Mitchell V. Charnley menuliskan beberapadefinisi
berita:“Berita adalah segala sesuatu yang terkait waktu dan menarik perhatian
banyak orang dan berita terbaik adalah
hal-hal yang paling menarik yang menarik sebanyak mungkin orang
(untuk membacanya).” Ini definisi menurut Willard Grosvenor Bleyer.Menurut
Chilton R. Bush, berita adalah informasi yang “merangsang”, denganinformasi itu orang biasa dapat merasa puas dan
bergairah. Sementara Charnley sendiri
menyebutkan
bahwa berita adalah laporan tentang fakta atau pendapat orang yang terikatoleh
waktu, yang menarik dan/atau penting bagi sejumlah orang tertentu.Nah, dari sekian definisi atau batasan tentang
berita itu, pada prinsipnya ada beberapa unsur penting yang harus
diperhatikan dari definisi tersebut. Yakni:1. Laporan2.
Kejadian/peristiwa/pendapat yang menarik dan penting3. Disajikan secepat
mungkin (terikat oleh waktu)Dalam jurnalistik juga dikenal jenis berita menurut
penyajiannya. Pertama, Straight News(sering
juga disebut hard news), yakni laporan kejadian-kejadian terbaru yangmengandung unsur penting dan menarik, tanpa
mengandung pendapat-pendapat penulis berita. Straight news harus ringkas,
singkat dalam pelaporannya, namun tetap nggak mengabaikan
kelengkapan data dan obyektivitas.Kedua, Soft
News (sering disebut juga feature), yakni berita-berita yangmenyangkut
kemanusiaan serta menarik banyak orang termasuk kisah-ksiah jenaka,
lust(menyangkut nafsu birahi manusia), keanehan (oddity).2.Menulis beritaAda
satu hal lagi tentang berita, selain kita harus memenuhi kaidah 5W+H (What,Who, Where, When, Why plus How), yakni menuliskan
hasil laporan atau pengamatanterhadap peristiwa atau pendapat yang
menarik itu. Intinya, adalah menuliskan berita ituke dalam artikel yang menaik. Nah, supaya tulisan beritamu oke punya.
Paling nggak kamu kudu mengetahui beberapa hal, di antaranya:Informasi. Yup, informasi, bukan bahasa. Informasi
adalah batu-bata penyusun beritayang yang efektif. Tanpa informasi, walah
jangan harap kamu bisa menulis berita itudengan baik. Jangankan nggak punya informasi, informasinya nggak lengkap
saja bakalan kewalahan bikin
beritanya. Pokoknya, ada yang ganjal saja, karena tulisan jadikurang
menggigit.Siginifikansi. Maksudnya, berita
kudu memiliki informasi penting; yaknimemberi
dampak pada pembaca. Misalnya aja, penulisnya mengingatkan pembacakepada
sesuatu yang mengancam kehidupan mereka.Fokus. Betul, kegagalan seorang penulis
berita adalah ketika menyampaikan berita secarasporadis, alias semrawut. Nggak fokus. Berita yang sukses dan oke
biasnya justru pendek, terbatasi secara tegas dan sangat fokus.
“Less is more,” kata Hemingway.Konteks.
Tulisan yang efektif mampu meletakkan informasi pada perspektif yang
tepatsehingga pembaca tahu dari mana kisah berawal dan ke mana mengalir, serta
seberapa jauh dampaknya.Wajah.
Jurnalisme itu menyajikan gagasan dan peristiwa; tren sosial, penemuanilmiah,
opini hukum, perkembangan ekonomi, krisis internasional, tragedi
kemanusiaan,dinamika agama, dsb. Tulisan yang disajikan itu berupaya
mengenalkan pembaca kepadaorang-orang yang
menciptakan gagasan dan menggerakkan peristiwa. Ataumenghadirkan
orang-orang yang terpengaruh oleh gagasan dan peristiwa itu.Lokasi/Tempat. Sobat muda, pembaca menyukai banget
“sense of place”. Kamu bisamembuat
tulisan jadi lebih hidup jika menyusupkan “sense of place”. Bener lho.Misalnya aja kamu gambarkan tentang suasana
jalannya pertandingan sepakbola yangmenegangkan saat kedua klub itu bermain
hidup-mati untuk mengejar gelar juara ataumenghindari jurang degdradasi.
Seru deh.
Suara.
Tulisan akan mudah diingat jika mampu menciptakan ilusi bahwa seorang penulis tengah bertutur kepada seorang pembacanya.
Jadi, gunakan kalimat aktif. Bila perlu berbau percakapan.Anekdot
dan Kutipan. Anekdot adalah sebuah kepingan kisah singkat antara satu hinggalima alinea—“cerita dalam cerita”. Anekdot umumnya
menggunakan seluruh teknik dasar penulisan fiksi; narasi, karakterisasi,
dialog, suasana. Semua itu dibuat dengantujuan untuk mengajak pembaca
melihat cerita dalam detil visual yang kuat. Kata orang-orang sih, anekdot
sering dianggap sebagai ‘permata’ dalam cerita.3.Nilai beritaNilai berita adalah seperangkat kriteria untuk
menilai apakah sebuah kejadiancukup
penting untuk diliput. Ada sejumlah faktor yang membuat sebuah kejadianmemiliki
nilai berita. 7 di antaranya adalah:1. Kedekatan (proximity). Ada dua hal
tentang kedekatan. Pertama dekat secara fisik dankedua, kedekatan secara emosional. Orang cenderung tertarik bila membaca
berita yang peristiwa atau
kejadiannya dekat dengan wilayahnya dan juga perasaan emosional berdasarkan
ikatan tertentu.2. Ketenaran (prominence).
Orang terkenal memang sering menjadi berita. Seperti kataungkapan Barat, Name
makes news. Bintang film, sinetron, penyanyi, politisi ternamaseringkali
muncul di koran dan juga televisi.3.
Aktualitas (timeliness). Berita, khususnya straight news, haruslah berupa
laporankejadian yang baru-baru ini terjadi atau peristiwa-peristiwa yang akan
terjadi di masadepan.4. Dampak
(impact). Sebuah kejadian yang memiliki dampak pada masyarakat luasmemiliki
nilai berita yang tinggi. Semakin besar dampak tersebut bagi masyarakat,semakin
tinggi pula nilai beritanya.5.
Keluarbiasaan (magnitude). Sebenarnya hampir sama dengan dampak, namunmagnitude di sini menyangkut sejumlah orang besar,
prestasi besar, kehancuran yang besar, kemenangan besar, dan segala
sesuatu yang besar.6. Konflik (conflict). Berita tentang adanya bentrokan, baik
secara fisik maupun nonfisik,selalu menarik.
Misalnya bentrokan antar manusia, manusia dengan binatang, antar kelompok,
bangsa, etnik, agama, kepercayaan, perang dsb.7. Keanehan (oddity). Sesuatu
yang tidak lazim (unusual) mengundang perhatian orang disekitarnya. Orang yang berdandan esktrentrik, orang yang bergaya hidup
nggak umum,memiliki ukuran fisik yang beda denga yang lain pada umumnya, dsb
cenderung jadi berita yang bernilai tinggi.
Daya tarik
berita (News interest).
Beberapa topik
yang mengandung daya tarik berita di antaranya adalah: self-interest,uang, seks, perjuangan, pahwalan dan keterkenalan,
suspence (mencekam), humaninterest,
kejadian (perayaan) dengan lingkup besar, kontes, penemuan baru, hal yangtidak
biasa, kejahatan, dsb.
Sumber
informasi untuk bahan berita
Ada
beberapa sumber perolehan berita:1.Staf
surat kabar, yaitu personal yang bekerja pada redaktur surat kabar tertentu, berkantor
di redkasi surat kabar tersebut.
2.
Koresponden, yaitu wartawan yang bekerja untuk media atau kantor berita
tertentu dantidak berkantor di kantor redaksi.3. Kantor berita (news agencies),
yakni lembaga yang khusus berita-berita dalam dan luar negeri serta
beraneka jenisnya untuk kemudian dijual ke berbagai media massa.4. Features Syndicates,
yaitu lembaga yang khusus “menjual” kepada penerbit.5. Kalangan publisitas, yaitu orang-orang atau kelompok yang bekerja
mempopulerkanorang-orang atau peristiwa.6.Volunteer staff, yaitu
orang-orang awam atau bukan kalangan pers yang akan memberiinformasi berharga
tentang gejala dan kejadian yang bisa diangkat sebagai berita.
Syarat
sumber berita
Sebuah
tulisan jurnalistik haruslah bersumber dari fakta, bukan opini atau asumsisi reporter. Itu sebabnya, harus ada sumber berita
yang jelas dan dapat dipercaya. Ada beberapa syarat sumber berita:1. Layak dipercaya, meski kelihatan mudah, tapi
wartawan yang belum berpengalamanakan kejeblos mewawancarai sumber yang
diragukan kebenaran omongannya. Jadi kudu jeli
dan kritis ketika mengamati peristiwa atau kejadian dan siapa saja yang
terlibat didalamnya.2. Berwenang,
artinya orang yang punya kekuasaan dan tanggung jawab terhadapmasalah yang sedang kita garap. Kenapa ini
penting? Pertama, agar tercapaikeseimbangan penulisan berita yang
balance (seimbang) dan both-sided coverage (liputanyang menyajikan keterangan dua pihak yang bertolak-belakang sehingga fair
atau adil).Kedua, agar tulisan atau laporan bisa aman.3. Kompeten,
artinya sumber berita tersebut layak untuk dimintai keterangannya.4. Orang yang berkaitan langsung dengan peristiwa,
yaitu sumber berita yang memilikihubungan, terpengaruh atau mempengaruhi
peristiwa tersebut.Demikian sekilas tentang
dasar-dasar jurnalistik, khususnya yang berkaitan dengansebuah pemberitaan. Masih banyak unsur lainnya
dalam jurnalistik seperti manajemenmedia massa, jenis-jenis tulisan di
media massa, termasuk tentang kode etik jurnalistik.Bisa dibahas pada
kesempatan lain, atau bisa juga mencari informasi sendiri. Semoga sajailmu yang meski masih sedikit ini menjadi tambahan
wawasan. Tapi intinya, jangan pernah merasa puas mendapatkan
sedikit ilmu. Terus belajar, belajar, dan belajar. Tetepsemangat!
Mengenal
dan Belajar Fotografi Untuk Pelajar
Siapa sih yang belum pernah memotret? sudah pasti diantara kalian para
pelajar pernah memotret bukan. Entah itu memotret party di sekolah, adik,
keluarga, waktuwisata,
ulang tahun, dan sebagainya. Nah, saat ini terasa janggal jika media cetak
tidak menyertakan foto sebagai fakta pelengkap sebuah berita. Di sisi lain
foto juga bisa berdiri sendiri sebagai berita gambar atau sebagai sebuah
karya seni yang bernilai tinggi. Foto yang baik adalah yang mampumengikat perhatian penikmat hingga tanpa
disadarinya ia sudah langsungmenterjemahkan ungkapan yang terkandung
dalam gambarnya. Misal, foto pemandangangunung
Bromo yang membuat penikmat/orang yang melihat foto tersebut berkata--wuihh,
bagusnya...-- dan sebagainya.
Apa itu
fotografi?
Fotografi atau dalam bahasa inggrisnya Photography itu berasal dari
bahasaYunani yaitu Photos dan Graphos. Photos berarti cahaya dan Graphos yang
berartimelukis.
Dalam terjemahan bebasnya berarti melukis dengan cahaya.Belajar fotografi --kalau melihat dari peralatannya seperti kamera
danaksesorisnya-- memang merupakan hoby yang mahal. Namun, bila kita sudah
punyaniatan untuk belajar fotografi, semahal apapun pasti akan bisa kita
lakukan. Untuk belajar fotografi tidak harus punya kamera yang harganya
mahal, kita bisa meminjam kameranyateman,
atau kakak, atau siapa yang punya kamera. Yang jelas, bila ingin menguasaiteknik-teknik
fotografi, satu syaratnya yaitu harus punya kamera, setidaknya ada kamerayang
bisa dipakai untuk praktek.
Soft News
atau Hard News
Tiap media bisa membuat rubrik atau bentuk tulisan baru selaras dengan
kebutuhan pembaca atau sesuai dengan selera redakturnya. Namun, sedikitnya
ada 4 bentuk beritayaitu hard
news atau straight news, soft news, feature, dan indepth report.
Hard News
atau Straight News
Yaitu
berisi fakta murni yang mengabarkan suatu peristiwa penting dengan cepat,segera, dan langsung mengacu pada 5W dan 1H (what,
when, where, who, why danhow).
Soft News
Yaitu berita yang mengandung 5W+1H, namun dikemas dengan gaya bahasaringan, dan biasanya beritanya
menarik (human interest).
Features
Yaitu lazim disebut dengan "berita kisah". Features ini meski
tetap mengandungunsur 5W+1H isinya lebih bersifat human interest. Biasanya
mengungkapkan peristiwatentang
realita sosial yang tersembunyi.
Indepth
Report
yaitu
lebih lazim disebut dengan "laporan mendalam". Penyajiannya nyaris
samadengan features.
Catalog
Persons Redaksional
SIUPP :No:
537/SK/Menpen/SIUPP/1998,…………………………….PEMIMPIN UMUM/PENANGGUNG
JAWAB……………….PEMIMPIN PERUSAHAAN: ……………………PEMIMPIN REDAKSI: ……………………REDAKTUR
………………………………….KOORDINATOR LIPUTAN ………………….REPORTER ……………………..SEKRETARIS REDAKSI
………………………….ARTISTIK LAY-OUT (WEB)
DESIGN/PRA CETAk ………………………………BANKDATA
…………………………….
SIRKULASI:
……………………………………………ALAMAT REDAKSI: ………………………….BANK: ………………………………………...PENERBIT:
……………………KODE ETIK JURNALISTIK Kemerdekaan berpendapat, berekspresi, dan
pers adalah hak asasi manusia yangdilindungi
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Deklarasi Universal Hak AsasiManusia
PBB. Kemerdekaan pers adalah sarana masyarakat untuk memperoleh informasidan berkomunikasi, guna memenuhi kebutuhan hakiki
dan meningkatkan kualitaskehidupan manusia. Dalam mewujudkan kemerdekaan
pers itu, wartawan Indonesia jugamenyadari adanya kepentingan bangsa, tanggung
jawab sosial, keberagaman masyarakat,dan norma-norma agama.Dalam melaksanakan
fungsi, hak, kewajiban dan peranannya, pers menghormatihak asasi setiap orang, karena itu pers dituntut profesional dan terbuka
untuk dikontrololeh masyarakat.Untuk
menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi hak publik untuk memperoleh
informasi yang benar, wartawan Indonesia memerlukan landasan moral danetika profesi sebagai pedoman operasional dalam
menjaga kepercayaan publik danmenegakkan integritas serta profesionalisme. Atas
dasar itu, wartawan Indonesiamenetapkan dan menaati Kode Etik
Jurnalistik:
Pasal 1
Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak
beritikad buruk.
Penafsiran
a.
Independen berarti memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan suara hati
nuranitanpa campur tangan, paksaan, dan
intervensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan
pers. b. Akurat berarti dipercaya benar sesuai keadaan objektif ketika
peristiwa terjadi.c. Berimbang berarti semua pihak mendapat kesempatan setara.d. Tidak beritikad buruk berarti tidak ada niat
secara sengaja dan semata-mata untuk menimbulkan kerugian pihak
lain.
Pasal 2
Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalammelaksanakan tugas jurnalistik.
Penafsiran
Cara-cara
yang profesional adalah:a. menunjukkan identitas diri kepada
narasumber; b. menghormati hak privasi;c. tidak menyuap; t
Tidak ada komentar:
Posting Komentar